Temukan Saya Di Facebook

Thursday, March 14, 2013

Wisata Di Tulungagung

 Goa Selomangleng - Bagi para pembaca diharapkan tidak rancu dengan pembahasan kita kali.
Kita tidak akan membahas Goa selomangleng yang menjadi ikon wisata kota kediri disini.
Masih sangat dekat dengan beberapa tempat wisata di Tulungagung , yaitu di kawasan Boyolangu Tulungagung ,Kita kali ini akan membahas mengenai Goa Selomangleng di tulungagung.
Untuk kali ini kami sebagian besar mengutip artikel ini dari blog tetangga dan juga sumber yang ada.
Tulungagung sendiri tidak hanya memiliki wisata pantai nya dan juga kuliner dan warung kopinya tapi kita juga memiliki tempat wisata berupa Goa yang sangat jarang ditemui di Tulungagung.
Wisata Goa memang bukan hal yang umum bagi masyarakat Tulungagung , namun karena alasan ini lah Goa selomangleng menjadi salah satu destinasi wisata yang sangat menarik terutama bagi para pemuda di Tulungagung.
kadang kala karena kesamaan nama dengan goa di Kediri , banyak orang goa yang dimaksud adalah Goa selomangleng kediri padahal kita juga punya goa yang sama cuma bedanya Goa di tulungagung perlu lebih di kenalkan saja.
Berikut adalah informasi yang kami dapat,silahkan dijadikan referensi destinasi wisata jika mampir ke Tulungagung.

 Kompleks Goa Selomangleng yang menempati areal kehutanan di lingkungan BKPH Kalidawir, atau tepatnya di Dusun Sanggrahan Kidul, Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu, merupakan lereng Jurang Sanggrahan yang cukup terjal. Berbatasan dengan kebun milik penduduk, kompleks ini dapat dibedakan atas dua bagian, yakni bagian yang sekarang agak datar yang berada di bagian bawah, serta bagian yang terjal di bagian atas.
 Di bagian pertama itulah terdapat dua buah goa, sedangkan sebuah candi terdapat di bagian kedua. Ketiga kekunoan tersebut merupakan hasil pengerjaan pada bongkahan batu besar, memenuhi hampir seluruh sisa bagian atas batu.
    Goa pertama berada di bagian tanah yang relatif datar, merupakan hasil pengerukan terhadap sebuah bongkah batu besar (monolit) dengan bentuk mulut persegi empat sebanyak dua buah. Gua pertama dihiasi dengan relief, sedangkan goa kedua tidak memilki relief. Lahan yang ditempati bongkahan batu bergoa tersebut meliputi areal seluas 29,5 m x 26 m.
   Ukuran bagian dalam goa pertama adalah: panjang 360 cm, lebar 175 cm, dan dalam ceruk 380 cm. Mulut goa mengahadap ke arah arah barat.
 Relief dipahatkan pada panel di dinding sisi timur dan utara.
 
 Banyak sekali terdapat Relief yang terpahat di dinding Goa yang menjelaskan tentang cerita kuno pewayangan jaman dulu.
 Hiasan itu menggambarkan bagian dari cerita Arjunawiwaha, yakni ketika Indra memerintahkan bidadarinya untuk menggoda Arjuna di Gunung Indrakila. 
Digambarkan pula adegan ketika bidadari menuruni awan dari kahyangan ke bumi. Gua kedua terletak di bagian selatan dari goa pertama, pada bongkah yang sama, tetapi pada posisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan goa pertama. Goa yang di bagian selatan ini menghadap ke selatan dan tidak memiliki hiasan apapun di dalamnya. Ukurannya panjang 360 cm dan lebar 200 cm
Beberapa meter di sebelah timur goa tersebut, pada tempat yang lebih tinggi terdapat bongkahan batu yang dipahatkan kaki dan batur candi berdenah persegi empat dengan ukuran panjang 490 cm dan lebar 475 cm. Dinding batur candi tersebut dihiasi palang Yunani berbingkai bujursangkar.

  Banyak hal unik yang tergambar dari relief itu dan masih belum diketahui apa hubungan satu sama lain nya.
Diduga kuat kalau situs  tersebut dibuat dan digunakan pada akhir abad X. Sebaliknya, berdasarkan cara pemahatan dan penataan rambut tokoh-tokohnya, Satyawati Suleiman, berpendapat bahwa goa tersebut berasal dari masa awal Majapahit.

 Untuk mengetahui lebih mendalam tidak ada salahnya bagi anda pecinta seni dan budaya serta sejarah untuk mampir melihat sekaligus berwisata ke Goa selomangleng Di Tulungagung ini.
banyak sekali hal positif yang dapat kita peroleh dari wisata di Goa ini.
                               



Pemandangan telaga buret 
Telaga Buret , jujur saya sendiri sebagai warga Tulungagung belum pernah berkunjung ke sana jadi artikel yang kami angkat kami dapat dari berbagai sumber yang akan kami cantumkan.
Telaga Buret memang salah satutempat untuk wisata Alam paling tersohor di Tulungagung sejak lama.
Sebuah Telaga yang saat ini berada di Desa Sawo Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung lebih kurang 25 km dari pusat kota Tulungagung ini selain menjadi sebuah tempat wisata Alam yang menarik tapi juga sebagai sumber air yang membantu mengairi 4 desa di sekitarnya dan juga memiliki cerita dan mitos yang berkaitan erat dengan Kabupaten Tulungagung.
 Luas Telaga Buret mungkin hanya sekitar 100 meter persegi ini memberikan banyak manfaat bagi warga sekitar nya,namun kini debit airnya semakin berkurang seiring dengan semakin berkurangnya debit air tanahnya yang menjadi sumber dari telaga Buret.
  Keberadaan Telaga buret sangat berkaitan dengan tradisi Ulur - ulur sebagai wujud rasa syukur Warga sekitar telaga Buret pada sang pencipta.
 Dikutip dari berbagi sumber di Surya Online .
Menurut salah satu tetua adat desa setempat, Sumini (96), Telaga Buret sudah menjadi nadi kehidupan masyarakat sekitar. Setidaknya Desa Sawo, Gedangan, Gamping dan Ngentrong selama saturan tahun telah merasakan keajaiban telaga ini. Meski hanya berukuran kecil, air yang mengalir tidak pernah terputus dan terus mengalir ke are persawahan warga. “Saya juga heran, bagaimana airnya bisa terus mengalir sementara telaganya hanya sekecil ini,” katanya dalam Bahasa Jawa.

prosesi Ulur - ulur 
 Bahkan karena sumber air yang begitu melimpah, kawasan 4 desa ini tidak pernah terhubung dengan saluran irigasi primer yang dipunyai pemerintah. Meski tanpa irigasi teknis yang modern, sawah-sawah bisa ditanami padi hingga 3 kali dalam satu tahun. Warga sekitar mengenal masa tanam kedua dengan nama lanyah, masa tanam kedua bernama gadhu
dan masa tanam ketiga disebut konyol. Sebutan konyol karena pada masa tanam ketiga biasanya tidak pernah ada air dan hanya mengandalkan kenekatan saja. Namun berkat telaga buret, istilah konyol tidak pernah ada di 4 desa tersebut. 
Di saat daerah lain menderita karena kekeringan dan kesulitan air, penduduk 4 desa tersebut tidak pernah
merasa khawatir, berkat keberadaan telaga Buret. menurut sebuah pernyataan warga Tidak ada istilah konyol bagi sawah-sawah si sekitar telaga buret , karena sepanjang
tahun air terus mengalir menghidupi padi petani. Inilah berkah telaga Buret bagi wargadisana.

 Berkah yang dirasakan warga turun temurun inilah yang membuat warga selalu menggelar upacara ucapan syukur yang disebut ulur-ulur. Upacara ini untuk memberi hormat kepada leluhur yang bernama eyang Jigang Joyo serta anak dan mantunya, Sri Rejeki dan Sri Sedono. Ketiganya dipercaya sebagai tokoh di balik keberadaan telaga Buret. 

Dalam upacara ini ditampilkan aneka kesenian Jawa, serta diakhiri dengan tabur bunga ke dalam telaga.  Namun bukan hanya sekedar upacara ulur-ulur semata. Untuk menjaga agar air telaga Buret terus mengalir, warga 4 desa juga melestarikan alam sekitar, di antaranya larangan menebang pohon di sekitar telaga.

Warga juga melepaskan aneka hewan air tawar ke dalam telaga, sebagai sarana konservasi. Tidak heran hewan liar seperti monyet berkembang biak di sekitar telaga. Warga pun membentuk organisasi “Paguyuban Sendang Tirto Mulyo” yang menjamin telaga Buret tetap lestari. “Kami juga menghormati ketiga leluhur tersebut dengan tidak merusak
lingkungan sekitar telaga.

salah satu wujud syukur warga pada Tuhan atas telaga buret
  Begitulah informasi mengenai Telaga Buret yang dianggap keramat dan penuh mistis tapi secara faktual telah memberikan banyak manfaat bagi penduduk sekitarnya.
 Telaga Buret masih menjadi sebuah tempat wisata alam yang menarik bagi anda yang ingin menambah wawasan mengenai Tulungagung dan adat istiadatnya.
Mungkin bagi anda yang paling tepat untuk mengunjungi telaga ini adalah saat acara syukuran yang disebut ulur - ulur tadi sehingga akan memberikan pengalaman yang sangat menarik.
Setiap 1 tahun sekali tepat pada bulan Selo, hari Jum’at Legi bersama-sama mengadakan ulur - ulur disekitar telaga Buret.
Sekian Informasi mengenai wisata Alam kali ini semoga bermanfaat dan mari kita kembangkan dan majukan pariwisata Tulungagung.


view of Sinei Beach
Pantai Sine Tulungagung - Bicara mengenai wisata Pantai di tulungagung memang tidak akan ada habisnya.
Tulungagung memiliki lebih dari15 pantai yang tersebar di sepanjang pantai selatan wilayah Tulungagung.
Dalam kesempatan kali ini ,kita akan membahas salah satu pantai yang saat ini tidak asing lagi di telinga warga Tulungagung dan sekitarnya Yaitu Pantai Sine.
bahkan pamor pantai Sine semakin membahana tidak seperti pantai popoh yang semakin di tinggalkan para penikmat wisata Alam pantai.
Bisa jadi Pantai Sine adalah Balinya Tulungagung. 

 Pantai Sine terletak di desa Kalibatur, kecamatan Kalidawir, 35 Km arah selatan kota Tulungagung. Pantai Sine ini merupakan pantai bebas dengan ombak yang cukup besarselain itu Pantai Sine ini merupakan pantai alam berbentuk teluk di pesisir selatan Kabupaten Tulungagung.
 Pantai ini menampilkan pemandangan yang begitu Indah dan fantastis sertamengagumkan .
Bahkan andai saja dikelola lebih baik lagi ,pamor pantai Sine akan bisa seperti pantai pasir putih Prigi di Trenggalek.
keindahan pantai sine
 Disamping keindahan alam nya ,pantai ini juga menyajikan pesona mistis di dalamnya terutama yang berhubungan dengan pantai Selatan.
Selain menyajikan keindahan alami Pantai Sine ini juga menyajikan keragaman budaya lokal masyarakat sekitar, seperti kesenian wayang kulit yang dipertunjukkan setiap tanggal satu suro.
 Ditambah lagi, prosesi  larung sesaji yang dipercaya untuk mengusir semua hal-hal buruk atau pun acara mencuci atau memandikan senjata kuno seperti keris dan tombak dari para sesepuh masyarakat. 
 Walaupun begitu Keindahan pantai sine sangat memanjakan mata setiap pengunjungnya .
Akses jalan pun kini semakin dipermudah walau mungkin masih agak sulit medannya namun ini sebuah tantangan tersendiri,sehingga banyak orang yang memilih alternatifwisata alam ke pantai sine sebagai tujuan utama.
Dari pantai Sine ini kita dapat menikmati banyak wisata pantai lainnya di Tulungagung karena letaknya yang sangat berdekatan.
karena itu ,sangat tepat sekali jika Pantai Sinemenjadi alternatif yang pantas untuk para pembaca yang suka dengan wisata alam berupa Pantai ,terutama warga Tulungagung dan sekitarnya.
Keindahan pantai dan masyarakat nya yang ramah terhadap pengunjung dapat menjadikan daya tarik tersendiri untuk datang kesana.
Pantai Sine diharapkan menjadi ikon wisata pantai Baru di tulungagung menggantikan pantai Popoh yang semakin tenggelam pamor nya.
Promosi pun harus semakin gencar dilakukan agarPantai sine dapat terdengar ke masyrakat luas di dalam dan luar Tulungagung.
Sekian dan kritik serta saran sangat diharapkan.
Salam Wisata Tulungagung.


Golden Theater Tulungagung - Bicara mengenai hiburan Tulungagung setiap tahun nyamemberikan suatu hal yang menarik dan patut untuk di cobadan kali ini kita akan membahas Wisata Keluarga dan yang akan kita kupas untuk kesempatankali ini adalah GOLDEN THEATER - Tulungagung.
 Golden Theater adalah sebuah dan mungkin satu - satunya Bioskop yanga da di Tulungagung.
terletak di Jln. A. Yani Timur 66 Tulungagung. 
Pembangunan gedung bioskop ini berada di bekas Gedung bioskop juga yang telah lama tidak digunakan yang disebut dengan Gedung Merpati pada saat itu.

Golden Theater berada di kawasan Green Swalayan Golden Tulungagung yang merupakan sebuah swalayan yang cukup besar yang dimiliki pengusaha dari Kediri yang juga memiliki swalayan dan bioskop yang sama di Kota Kediri.

 Semenjak keberadaannya ,Golden Theater Tulungagung telah menjadi alternatif bagi para penduduk Tulungagung dari semua kalangan ,baik yang muda atau pun dewasa.
Golden Theater ini terdiri dari 2 gedung bioskop yaitu Theater 1 & 2 .
Sebelumnya banyak mengeluhkan kalau Film - film yang diputar selalu kalah cepat atau tidak serempak dengan Premier nya namun saat ini ,Golden Theater Tulungagung menggunakan sistim Digital sehingga Film Yang diputar pun waktunya akan bersamaan seperti Bioskop di kota - kota besar lainnya.
Mengenai Tiket masuk ,tidak perlu takut karena masih sangat pas dengan kantong saku Anda tentunya.
Untuk film Premiere biasa nya tiket masuk dikenakan 20.000 / tiket dan setelah itu biasanya 15.000 / tiket khusus hari biasa non premier.
 Jam tayang nya pun untuk saat ini dtambah yaitu :
mulai pukul 13.00 / 15.00 / 17.00/19.00 / 21.00
Bahkan untuk weekend dan hari libur ditambah jam tayang nya pada pukul 10.00
 Sehingga tidak ada alasan bagi anda untuk tidak menikmati film kesayangan Anda.
Saat ini Golden Theater menjalin kerja sama dengan Liur FM dalam hal promosi sehingga para pendengar dapat mendapatkan film - film terbaru yang akan diputar di golden Theather.
Namun sayang sekali , sepertinya pemesanan tiket secara Online belum dapat dilakukan.
mungkin suatu hari nanti pihak Golden Theater  dapat merealisasikan sehingga mempermudah bagi penonton yang ingin mendapatkan tiket tanpa sebuah antrian yang panjang di akhir pekan.
 Sekian Info dari kami semoga bermanfaat dan salam wisata Tulungagung.
Maju Terus  Kepariwisataan Tulungagung.
                                    
Museum Daerah Tulungagungmerupakan salah satu tempatyang tak boleh terlewatkan bagi anda yang menyukai sejarahdan budaya di Tulungagung.
 Museum Daerah Tulungagung dibangun pada akhir tahun 1996, berlokasi di Jalan Raya Boyolangu, Km. 4, Komplek SPP/SPMA Tulungagung. 
Bangunan Museum Daerah berukuran 8 x 15 m, dengan luas lahan 4.845 m², letaknya sangat strategis karena berada di wilayah Kec. Boyolangu yang sangat sarat/potensi dengan Benda Cagar Budaya yang tidak bergerak dan merupakan jalur utama menuju ke Obyek Wisata Pantai Popoh, Pantai Sine dan Kerajinan Marmer.
 mencopba wisata Pendidikan tidak ada salah nya ,dengan mendatangi museum di Tulungagung ini kalian bisa melihat banyak hal yang dapat kita jadikan sebagai sumberinformasi mengenai asal muasal daerah Tu;lungagung.
Banyak hal kita dapat temukan di Museum ini, diantara lain :

Salah satu budaya di Tulunagagung
KOLEKSI MUSEUM DAERAH TULUNGAGUNG
1.   Patung DURGA (batu Andesit) 1 buah
2.   Patung AGASTYA (batu Andesit) 2 buah
3.   Patung JALADWARA (batu Andesit) 1 buah
4.   Patung WISNU (batu Andesit) 2 buah
5.   Patung LlNGGA SEMU (batu Andesit) 1 buah
6.   Patung DWARAPALA (batu Andesit) 17 buah
7.   Patung KEPALA IKAN (batu Andesit) 2 buah  
8.   Patung NANDI (batu Andesit) 1 buah
9.   Patung KALA (batu Andesit) 2 buah
10. Patung BUDHA (batu Andesit) 2 buah
11. Patung ASMA (batu Andesit) 1 buah
12. Patung SELUBUNG TIANG (batu Andesit) 1 buah
13. Patung YONI (batu Andesit) 3 buah
14. Patung NARASHIMA (batu Andesit) 1 buah
15. PRASASTI (batu Andesit) 9 buah
16. ARCA (batu Andesit) 1 buah
17. Patung SKANDHA (batu Andesit) 1 buah
18. Patung SIWA MAHAKALA (batu Andesit) 1 buah
19. Patung PARWATI (batu Andesit) 1 buah
20. AMBANG PINTU (batu Andesit) 1 buah
21. Patung GANESHA (batu Andesit) 4 buah
22. BATUCANDI (batu Andesit) 44 buah
23. KERIS (Tilam Upih & Tilam Sari) 2 buah
24. Foto Peninggalan Sejarah berupa Candidan Goa di Kab. Tulungagung


Dan tentu saja masih banyak lainnya .
 Seharusnya keberadaan museum ini mampu menjadi sebuah objek yang sangat tepat untuk menarik wisatawan terutama dari kalangan anak sekolah yang seharusnya mengenal lebih banyak mengenai Tulungagung dan budaya di dalamnya.
 Sebagai sebuah museum yang berisi benda - benda yang berkaitan erat dengan Tulungagung , kita akan mampu mengetahui bagaimana kehidupan masa lampau Tulungagung dan juga perkembangannya.
Berwisata ke Museum ini dijamin tidak ada ruginya karena koleksi ditambah tidak hanya artifak - artifak penting ,tapi juga Perlu diketahui bahwa Booklet Koleksi Arkeologi dan Etnografi pada Museum Daerah ini di tahun 2008 menambah koleksi nya berupa alat-alat permainan tempo dulu dan alat-alat tradisional, seperti Egrang, Banggalan/gangsingan/kekean, enthik, dakon, bendan, tembak-tembakan, dan seterika arang.

Sepatutnya kita warga Tulungagung mengenalkan museum kita ini ke masyarakat luas ,jangan sampai Museum ini tidak ada manfaatnya atau bahkan terbengkalai.
Pihak pemerintah pun harus juga mempromosikan keberadaan museum ini agar lebih banyak diketahui masyarakat luas teruatama kalangan anak muda yang notabene sulit sekali menerima sejarah dan budaya sendiri.
 Dengan mendatangi Museum Daerah Tulungagung ini ,Kita dapat belajar banyak mengenai sejarah , Budaya,dan lainnya.  Menurut kabar terbaru untuk meningkatkan pamor museum nama Museum daerah Tulungagung bakal diganti menjadi museum Wajakensis..unik juga.
Menuggu apa lagi, mari kita berwisata murah meriah namun bermanfaat !
 Sekian dan terima kasih , Mari kita wujudkan Tulungagung menjadi ikon wisata jawatimur dan lestarikan budaya dan kearifan lokal.

                                        


Tulungagung Fashion Festival - biasa disingkat TFF merupakan sebuah ajang kreasi busana yang di gelar di Tulungagung setiap tahunnya.
Ajang ini sangat ditunggu oleh warga Tulungagung tentunya karena menyuguhkan berbagai kreasi seni fashion yang unik ,mewah,meriah,bahkan ekstrem sekalipun.
Tiap tahunnya TFF selalu menarik banyak sekali wisatawan untuk melihatnya.
 Di setiap kesempatan TFF selalu diikuti oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai sekolah dan elemen.
Ini bukan ajang biasa karena TFF juga merupakan ajang lomba kreasi seni dalam pertunjukan dan fashion unik yang nantinya akan dipilih juara nya juga.
Sehingga tentu bagi pesertanya akan total dalam meramu kreasinya sebagus mungkin agar mendapatkan gelar yang terbaik diantara yang terbaik di setiap ajang Tulungagungfashion Festival.
Festival ini memang tidak sebesar JFC atau kita kenal Jember Fashion Festival tapi warga Tulungagung patut berbangga karena Kita juga tidak kalah hebohnya di setiap pengadaaan nya.
TFF selayakanya menjadi agenda rutin tiap tahun yang diharapkan mampu menarikbanyak wisatawan untuk berkunjung ke Tulunaggung.
Di tiap pengadaaan TFF ,tema yang sering kali dipilih adalah kreasi Fashion dari bahan daur ulang yang berasal dari limbah dan sejenisnya sehingga ini menambah daya tarik dan pesona TFF.
 Banyak kreasi yang di tunjukan para peserta TFF yang mengambil tema Flora dan Fauna dan selalu mengambil tema besar yaitu GO GREEN N BACK TO NATURE .
ini sangat masuk akal karena Tulungagung merupakan salah satu kota yang mendapatkan Piala Adipura.
 Diharpakan Tulungagung FashionFestival semakin besar dan mungkin dapat menjadi event yang dapat menjadi ikon wisataJawa Timur seperti JFC atau BFF yang sudah terkenal lebih dahulu di jawa timur.
Tulungagung memiliki banyak orang - orang kreatif dan desaigner handal sehingga tidak menutup kemungkinan kegiatan seperti ini di angkat menjadi salah satu andalan wisata Tulungagung.
Tinggal bagaimana daerah memperkenalkannya.

Promosi dan promosi harus sering dilakukan agar wisatawan lebih tahu dan TulungagungFashion Festival menjadi Ikon baru diJawa Timur dalam sub - Parade Fashion Etnic dan Unique.
Sekian dari kami dan saran serta kritik sangat ditunggu dari pembaca semua.

Salam Wisata Tulungagung.
 terima kasih kepada Tulungagung Fashion Festival Page  atas gambar - gambar nya yang menarik dan sangat mempesona.
Untuk gambar lainnya dari Tulungagung Fashion Festival page klik link berikuthttp://www.facebook.com/media/set/?set=a.537868852897762.125530.275735552444428&type=1
                                               


PANTAI BRUMBUN - Pantai Tulungagung memang penuhdengan pesona,setelah pantai popoh kemarin kami akanmemberikan destinasi wisata yang juga dalam bentuk pemandangan Pantai.
Untuk kali ini kami akan membahas Pantai Brumbun yang juga masih terletak di Tulungagung ( tentu saja lhawong ini blog wisata Tulungagung..hahahaa)
Info wisata ini kami dapat dariblog tetangga dan semoga bermanfaat bagi anada yang ingin mendapatkan suasana pantai yang sejuk ,indah,dan masih asri.
Berikut pembahasan nya ,monggo ditingali.....

Pantai Brumbun terletak di Wewengkon Kabupaten Tulungagung yang berbatasan langsung dengan pantai selatan. Pantai kecil ini sejatinya merupakan teluk yang masih sangat alami. Berbeda dengan Pantai Popoh yang oleh Pemda Kabupaten telah resmi diekspos sebagaitempat kunjungan wisata, Pantai Brumbun seperti anak tiri yang tidak diperhatikan.

Tetapi justru karena itulah, pantai ini masih sangat alami dan begitu cantik. Terletak sekitar 35 km dari pusat kota, Pantai Brumbun bisa ditempuh melalui jalur yang sama dengan Pantai Indah Popoh.

brumbun5Anda bisa mengambil jalur Tulungagung Boyolangu Campurdarat Ngentrong. Pertigaan SMAN 01 Campurdarat (SMA Ngentrong) belok ke kiri menuju kecamatan Pucang Laban. Sebelum sampai ibukota Pucanglaban, ada jalan kecil ke kanan beraspal jelek yang menuju pantai Brumbun. Jalan ini berbukit-bukit, jadi perhatikan kendaraan Anda harus benar-benar fit.

Di perjalanan Anda akan melihat bukit-bukit yang dulu adalah hutan kecil yang rimbun yang sekarang telah gundul dan berubah menjadi
tampak indah dan hijau ya
ladang jagung.

Di Pantai Brumbun ini, tidak ada penarikan ticket masuk sepertitempat wisata-tempat wisata yang lain. Juga tidak ada tukang parkir. Anda tinggal taruh kendaraan di tepi pantai sesuai kehendak anda sendiri. Warung makanan juga tidak ada di Pantai Brumbun ini. Mungkin pedagangnya sedang mudik lebaran. Untung ada Abang Pentol yang datang menggunakan sepeda motor, langsung aku beli Rp. 5.000,- untuk mengganjal perut.

Pantai Brumbun tidak begitu panjang, kurang lebih 500 meter. Pantai Brumbun merupakan teluk dari laut lepas Samudra Hindia. Lautnya tenang sehingga enak dibuat berenang. Di ujung teluk tampak beberapa pemancing sibuk dengan kailnya. Sementara di kanan Pantai Brumbun terdapat delta pasir putih, yang dikelilingi sungai. Sangat asyik untuk bermain sepak bola. Listrik belum masuk di desa ini. Penduduk menggunakan solar cell (pemanfaatan tenaga matahari) untuk penerangan.
Pantai Brumbun tergolong masih asri dan andai saja dimanfaatkan dan dikelola dengan baik pasti menjadi tempat wisata yang ramai dikunjungi.

Sekian info dari kami dan terima kasih kepada blog Berlibur yUk serta griya wisata yang menjadi sumber dari rekomendasi kami.


                                    

Setelah pada kesempatan yang lalu kami membahas candi gayatri ,kali ini kami akanmemberikan rekomendasi lagi mengenai wisata sejarah di Tulungagung.
Bukti dari Tulungagung yang sudah cukup maju dan memiliki peradaban tinggi dengan telah adanya beberapa candi di kawasan Tulungagung.
Dari candi gayatri yang berada  di dataran rendah sampai dengan Candi yang bakal kita bahs untuk menjadi list wisata anda ,yaitu situs candi penampihan di Tulungagung.
Berikut penjelasan dan info mengenai candi penampihan yang sudah cukup terkenal di telinga orang Tulungagung.

  Candi penampihan terletak di dusun turi desa geger kecamatan sendang kabupaten tulungagung lebih kurang 32 km dari jantung kota ke arah barat laut. Berada di lereng gunung wilis dengan ketinggihan 815 mdpl. Jalan menuju lokasi saat ini 97 % sudah beraspal korea 2 % aspal biasa dan 1 % rabat beton, jadi kalau kesana membawa sepeda motor bisa langsung nyampek area lokasi candi. Kenapa jalannya bagus dan memadai karena kawasan ini oleh pemda tulungagung dijadikan kawasan agropolitan yaitu kawasan yang khusus untuk memproduksi berbagai tanaman sayur mayur dan saat ini cukup banyak investor lokal dan investor asing yang masuk.

x   Area sekitar candi penampihan sejak jaman kolonial Belanda terkenal sebagai penghasil teh. Hal ini terbukti dari sisa-sisa puing bangunan peninggalan Belanda yang dulu menjadi saksi. Namun semenjak awal tahun 2000an karena harga teh yang tak stabil dan terus merugi perusahaan yang pengelolaannya dibawah Puskopad tersebut gulung tikar. Lahan-lahan yang dulu menjadi kebun teh kini dialih fungsikan untuk menanam tenaman sayur-mayur, Lahan-lahan tersebut kini sudah menjadi milik warga dengan status hak milik. Saat ini masih disisakan lahan sekitar 1 hektar di sekitarsitus Candi Penampihan.

        Candi Penampihan merupakan candi Hindu, memiliki 3 teras dengan posisi Candi utama terletak di bagian paling atas. Bentuknya seperti timbunan padi sebagai perlambang kemakmuran. Candi lain bentuknya seperti kura-kura yang dikelilingi arca naga. Mengenai candi yang susunannya berbentuk Kura-kura melambangkan perwujudan dewa-dewa Wisnu. Awalnya di atas candi ada arca Bima namun hilang. Teras kedua untuk tantri. Sedangkan di teras ketiga terletak prasasti. Prasasti tersebut bernama prasasti Tinulat. Prasasti ini ditulis dengan menggunakan bahasa Jawa Kuno dengan cerita yang tertulis di prasasti, candi ini diperkirakan dibangun sekitar abad 9 hingga 10 pada era kerajaan Mataram Hindu semasa era pemerintahan Dyah Balitung. Tersebut juga dalam prasasti nama Mahesa Lalaten namun tiada sumber yang cukup mengenai siapakah sosok tersebut. “Disebut juga kisah seorang Raja Putri. Diperkirakan raja putri tersebut adalah Dewi Kilisuci, Seorang raja putri dari kediri tertulis di Prasasti ada di bagian bawah. Di candi ini dulunya juga ada arca Dwarapala namun arca tersebut hilang di tahun 2000an. Di sebelah utara ada relief dengan menggunakan gambar 3 ekor Gajah. Ada gambar hewan-hewan yang hidup di daerah ini seperti kera, burung, ular, ayam.

Candi Penampihan dulunya menjadi tempat pemujaan mulai era Mataram Hindu, Singosari, Kediri hingga Majapahit. Di prasasti tersebut tercatat juga nama Wilis yang kemudian dikenal menjadi nama gunung ini. Wilis sendiri artinya hijau, subur.
Konon legendanya Gunung Wilis dulunya merupakan gunung yang aktif. Karena terjadi Samudra Mertana atau pemutaran Air Samudera akhirnya terjadi perpindahan dan memunculkan banyak sumber air yang meredam aktifitas gunung sehingga sekarang Wilis tak lagi aktif.

            Mengenai asal-usul nama candi penampihan berawal dari kisah seorang pembesar dari Ponorogo yang jatuh hati dengan putri dari Kediri yaitu dewi kilisuci. Ternyata lamarannya ditolak kalaupun diterima ada begitu banyak permintaan. Dari Kediri pulang kemudian mampir di daerah ini. Menggunakan candi ini sebagai tempat pemujaan dan menyepi. “ Penampihan artinya penolakan. Bisa juga Tampi menerima namun dengan syarat” .

 bagi anda yang pembur sejarah dan candi ,tentu tidak boleh melewatkan wisata sejarahdi Candi penampihan ini .
 Terima kasih kepada blog Orang biasa,biasa banget atas info nya yang lengkap dan ringan sehingga menjadi pilihan kami dalam memberikan rekomendasi candi penampihan ini. 
Semoga bermanfaat dan terima kasih.


Majapahit penuh misteri, Majapahitmenampilkan berjuta budaya asli, Majapahitperlu diluruskan dari berbagai macam penyesatan yang ada.
 
Tersebutlah Candi Gayatri adalah reruntuhan candi Hindu-Budha yang berada di dusun Boyolangu, kalurahan Boyolangu, kecamatan Boyolangu, kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Pada bagian tangga batu candi ini terdapat tulisan angka 1289 Ç (1367 M) dan 1291 Çaka (1369 M), yang kemungkinan dipakai untuk menandai tahun pembuatan dari Candi Gayatri, yaitu pada zaman kerajaan Majapahit.


Di dalam kawasan candi ini terdapat satu candi induk dan dua candi perwara di sebelah selatan dan utaranya. Candi induk berukuran 11,40 m x 11,40 m, mempunyai arca Gayatri (arca wanita dari ratu Sri Rajapatni, nenek dari raja Hayam Wuruk)) dengan panjang 1,1 m, lebar 1 m dan tinggi 1,2 m. Pada candi perwara di sebelah selatan terdapat arca Nandi, arca Dwarapala dan arca Mahisasura Nandini. Pada candi perwara di sebelah utara terdapat dua patung yoni yang disangga oleh kepala naga, arca Ganesa dan sebuah patung Jaladwara.

Kitab Negarakertagama di dalam pupuh II/1 menguraikan bahwa Puteri Gayatri alias Rajapatni pada usia lanjut menjadi wikuni/bhiksuni dan mangkat pada tahun 1350 M. Negarakertagama pupuh LXIII - LXIX menguraikan upacara pesta Sraddha pada tahun 1362 M sebagai peringatan dua belas tahun mangkatnya Rajapatni (Isteri Bhre Wijaya/pendiri Majapahit, yang juga ibuTribhuwanottunggadewi). Negarakertagama pupuh XIX/1 memberitakan bahwa jenazah puteri Rajapatni dicandikan di Kamal Pandak, candi makamnya di Bayalangu yang dibangun pada tahun 1362 M disebut Prajnyaparamita puri. Baik tanah candi maupun arcanya diberkahi oleh pendetaJnyanawidi. Prasasti Penanggungan 1296 M serta prasasti Kertarajasa 1305 M, memuji-muji kecantikan puteri Gayatri (puteri bungsu raja Kertanegara), dan oleh karenanya paling dikasihi oleh rajaKertarajasa (raja Majapahit pertama). 

Atas petunjuk-petunjuk di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa mungkin sekali arca Dewi Prajnyaparamita adalah merupakan arca puteri Gayatri(Rajapatni) yang dahulunya di letakkan di Candi Prajnyaparamita Puri di Bayalangu (Tulungagung). 

Prajnyaparamita adalah merupakan salah satu aspek seorang 'bodhisatwa' yang disebut paramita. Arti harafiahnya adalah : 'kesempurnaan dalam kebijaksanaan' yang merupakan salah satu dari enam atau sepuluh sifat transendental manusia. Istilah Dewi Pradjnyaparamita merujuk kepada personifikasi atau perwujudan konsep kebijaksanaan sempurna, yakni dewi kebijaksanaan transendental dalam aliran Budha Mahayana.

Foto berikut adalah yoni Nagaraja yang berada di kawasan situs candi Gayatri atau candi Bayalangu.



0 comments:

Post a Comment

Pages

Powered By Blogger
Powered by Blogger.